Senin, 17 November 2008

7 Alasan Buruk untuk Menikah

Pernikahan merupakan sesuatu yang sakral, dan karenanya setiap orang menginginkan pernikahan sekali seumur hidup. Kenyataannya, banyak perceraian akibat alasan yang salah ketika memutuskan untuk menikah. Inilah beberapa di antaranya:

1. Teman-teman saya banyak yang telah menikah.
2. Jika tidak menikah dengannya, saya tidak dapat kesempatan lain.
3. Ah, dia tidak seburuk itu, kok. Hanya doyan perempuan.
4. Saya sudah terlalu dekat dengannya, jadi saya harus menikah dengannya.
5. Kami sudah menyewa gedung, menyiapkan gaun,
masak sih harus dibatalkan?

6. Kalau saya meninggalkannya, katanya dia akan bunuh diri.
7. Saya tahu dia punya masalah. Tapi saya mencintai dia dan ingin
membantunya.
Mungkin pernikahan bisa membuatnya berubah.

Kapan Memutuskan Menikah?

Kapan Memutuskan Menikah?
PERKAWINAN merupakan komitmen antara dua orang yang tidak boleh disalahgunakan. Pastikan Anda menikah untuk alasan yang tepat, bukan untuk alasan yang salah.
Rasanya tak ada salahnya Anda mengajukan tiga pertanyaan berikut pada diri sendiri sebelum memutuskan naik pelaminan.
1. Apakah Anda berdua saling cocok?
Di dalam sebuah perkawinan, definisi kecocokan agak sedikit berbeda dan artinya lebih dari hanya memiliki kesamaan hobi, gemar makanan yang sama, film dan musik yang sama, dan seterusnya. Cocok di dalam sebuah perkawinan adalah memiliki kemampuan beradaptasi untuk berubah.
Penting diingat, manusia secara tetap berubah dari hari ke hari dan akan terus demikian di dalam perkawinan. Pekerjaan, anak-anak, mertua, merupakan beberapa perubahan yang berlangsung di dalam perkawinan. Kuncinya adalah memiliki pandangan yang sama dan tahu bagaimana mengatasi hubungan Anda berdua bila memiliki pandangan yang berbeda.
2. Apakah Anda berdua saling percaya?
Perkawinan tanpa rasa saling percaya bisa ditebak merupakan perkawinan yang akan berakhir dengan perceraian. Memiliki kepercayaan dari pasangan, merupakan suatu keharusan di dalam suatu hubungan. Bila ada keragu-raguan antara satu dan lainnya, berarti tidak ada rasa percaya. Suatu hubungan tumbuh dari rasa saling percaya dan tidak dapat bertahan tanpa rasa saling percaya.
3. Adakah komunikasi?
Tidak adanya komunikasi dapat menghancurkan suatu hubungan. Komunikasi sangat penting di dalam suatu perkawinan. Orang yang menikah perlu berkomunikasi setiap saat. Berbicara hanya pada saat genting atau tidak berbicara sama sekali, hanya menyakiti hubungan tadi. Tidak adanya komunikasi juga membawa pernikahan kepada perceraian.
Pasangan yang bercerai pada umumnya mengeluh, pasangannya tidak pernah mendengar apa yang mereka katakan atau menghindari percakapan dengan mereka. Komunikasi penting di dalam suatu hubungan. Bila tidak pernah berkomunikasi, bagaimana Anda tahu bahwa Anda saling cocok dan saling percaya satu sama lain?
Nah, bila Anda dan pasangan dapat menjawab ketiga pertanyaan di atas secara jujur dan saling memberikan jawaban yang memuaskan satu sama lain, mungkin perkawinan merupakan ide yang baik bagi Anda berdua. Namun, bila salah satu faktor di atas tidak ada, menikah merupakan ide yang kurang tepat. Perkawinan antara dua orang manusia harus berlangsung hanya bila memiliki ketiga faktor di atas.